Rabu, 21 Desember 2016

makalah penjas



MAKALAH PENJAS


Disusun oleh :
AKHIL FAHRI ATALAH


MADRASAH ALIYAH NEGERI BATURAJA
TAHUN AJARAN 2016/2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa  yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya  sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
 Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai  tugas mata  pelajaran Penjas (Pendidikan Jasmani) dengan judul “PENCAK SILAT,PERMAINAN BOLA KECIL DAN HIV/AIDS” 
 Terima kasih kepada guru mata pelajaran Penjas (Pendidikan Jasmani) yang telah membimbing dan memberikan pelajarannya 
Demikianlah makalah ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas mata pelajaran Penjas.











BAB 1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam dunia olahraga banyak sekali macam cabang olahraga.Olah raga mempunyai peran penting bagi kesehatan tubuh maupun organ tubuh manusia lainnya. Dengan berolah raga maka kesehatan tubuh akan tetap terjaga. Oleh sebab itu menimbulkan kegemaran/ rasa suka untuk tetap berolah raga sangat perlu karna pada saat sekarang ini banyak sekali hal-hal lain yang mempunyai pengaruh sangat kuat untuk menimbulkan rasa malas dalam berolah raga, sehingga banyak saat ini di ciptakan berbagai macam bentuk permainan yang menarik yang intinya agar kita mau untuk berolah raga.

1.2 Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas penulis merumuskan identifikasi masalah bahwa olah raga mempunyai peran penting dan berpengaruh besar dengan kesehatan tubuh manusia.
1.3 Rumusan masalah
Adapun rumusan Masalah yang saya ajukan dalam makalah ini adalah ;
a)      Untuk mengetahui minat olahraga apabila dilakukan dengan bentuk permainan
b)      Permainan-permainan apa yang bisa diterapakan dalam berolahraga
1.4  Tujuan
Dengan adanya pembahasan makalah ini diharapkan pembaca tertarik untuk berolah raga ringan dengan bentuk-bentuk permainan yang telah dituliskan. Sehingga membantu tubuh untuk tetap sehat.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pencak Silat
Pen­cak silat meru­pakan warisan budaya bangsa Indone­sia yang sudah tum­buh dan berkem­bang ke manca negara. Walau sejarah tidak bisa menun­jukkan secara pasti kapan lahirnya pen­cak silat, namun pen­cak silat sudah lahir di bumi per­tiwi sejak per­ad­a­ban manu­sia. Sejak jaman pra sejarah sudah lahir  ilmu beladiri yang seder­hana guna mem­per­ta­hankan hidup dari ganas­nya alam.
                Pencak Silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang memerlukan banyak konsentrasi berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia, seperti: Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, dan Thailand. Di Indonesia sendiri terdapat induk organisasi pencak silat yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia atau yang lebih dikenal dengan IPSI. Sedangkan suatu organisasi yang mewadahi dan memfasilitasi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa atau PERSILAT yang merupakan bentukan dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Sedangkan menurut versi lain, pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Dimana setiap konsentrasi dipengaruhi oleh kebudayaan. Sehingga tiap daerah memiliki cirri khas dan aliran pencak silat. Misalnya pencak silat dari daerah Jawa Barat yang terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong. Di Jawa Tengah terkenal dengan aliran Merpati Putih. Sedangkan di Jawa Timur dengan aliran Perisai Diri.
Secara etimologi,Isti’lah silat lebih dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia isti’lah yang digunakan adalah pencak silat. Isti’lah ini digunakan untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang berkembang pesat di Indonesia. Nama pencak digunakan di Jawa, sedangkan silat digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan. Perbedaan dan cirri khas dari kata pencak dan silat adalah bahwa pencak lebih mengedepankan unsur seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan silat adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan.
Sejarah Pencak Silat
Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam melindungi diri dan mempertahankan hidupnya dari tantangan alam, sehingga mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti : gerakan kera, harimau, ular, burung elang. Bela diri juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Bela diri juga sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan Sriwijaya, dan Majapahit, yang mana memilik pendekar-pendekar dan prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Sedangkan menurut penilit silat Donald F. Draeger, untuk mengetahui sejarah dan berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda silat di Candi Prambanan dan Borobudor. Sementara itu Sheikh Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya.
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam padaabad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan SenopatiSultan AgungPangeran DiponegoroTeuku Cik Di TiroTeuku UmarImam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.
Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan pesat. Seperti di Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.
B. Pengertian Softball
Sofbol atau softball adalah olahraga bola beregu yang terdiri dari 2 tim. Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat, diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887. Sofbol merupakan perkembangan dari olahraga sejenis yaitu bisbol (baseball) atau hardball. Bola sofbol saat ini berdiameter 28-30,5 sentimeter; bola tersebut dilempar oleh seorang pelempar bola (pitcher) dan menjadi sasaran pemain lawan yang memukul (batter) dengan menggunakan tongkat pemukul (bat). Terdapat sebuah regu yang berjaga (defense) dan tim yang memukul (offense). Tiap tim berlomba mengumpulkan angka (run) dengan cara memutari tiga seri marka (base) pelari hingga menyentuh marka akhir yaitu home plate. Cabang olahraga Softball boleh dikatakan olahraga yang paling digemari anakanak muda, terutama para pelajar dan mahasiswa. Biasanya pada pemain mempergunakan seragam olahraga yang menarik, dengan disertai teriakan-teriakan istilah bahasa asing ketika mereka sedang bermain.

Ada beberapa faktor penunjang mengapa olahraga Softball sebetulnya bisa berkembang pesat di Indonesia. Suasana sebuah pertandingan softball terdapat tiga tipe permainan softball, antara lain :
1. Fast pitch softball
Merupakan permainan ditentukan oleh pitcherPitcher melempar bola dengan kecepatan maksimum, serupa dengan bisbol. Perbedaan terdapat pada gaya lempar pitcher dan cara pelepasan bola. Pelepasan bola terletak di bawah atau sama dari posisi glove.
(Sumber:

2. Modified pitch softball atau sering dikenal dengan nama modball.
Tujuan utamanya adalah untuk melunakkan aturan-aturan yang dipakai di kategori fast pitch sehingga pemain-pemain yang belum terbiasa tidak akan terkejut dengan peraturan-peraturan yang "ketat" di sofbol seperti strike zone, jarak antara base, lamanya permainan dan lain-lain. Kecepatan lemparan pitcher dalam modball berada di antara fast dan slow pitch. Kecepatan bola dibatasi dengan putaran lengan melebihi bahu.
(Sumber:

3. Slow pitch softball
Memberikan kemudahan bagi batter untuk memukul bola. Batter diberi bola terus-menerus oleh pitcher sampai bisa memukul bolanya. Lemparan pitcher pelan melambung. Permainan ini sering dimainkan dalam komunitas sosial sebagaimana sebuah kompetisi, tanpa dibatasi umur dan gender.

2.2 Mengenal Olahraga Softball
Cabang olahraga Softball boleh dikatakan olahraga yang paling digemari anak-anak muda, terutama para pelajar dan mahasiswa.Biasanya pada pemain mempergunakan seragam olahraga yang menarik, dengan disertai teriakan-teriakan istilah bahasa asing ketika mereka sedang bermain.Ada beberapa faktor penunjang mengapa olahraga Softball sebetulnya bisa berkembang pesat di Indonesial.
1.      Faktor lapangan, lapangan permainan Softball tidak terlalu luas, berupa lapangan 4 x 20 meter lebar sisinya (60 feet). Walaupun sudah ada ukuran lapangan tersendiri, tetapi ukuran tersebut dapat diperkecil untuk berlatih dalam permainan ini.
2.       Faktor orang, Softball dapat dimainkan oleh setiap orang, tidak memandang usia, baik pria maupuan wanita. Setiap regu terdiri dari 9 orang, dalam permainan ada 2 regu yang berlawanan.
3.      Dasar-dasar, dasar untuk permainan Softball, sebetulnya sudah dikenal di Indonesia. Sebagai contoh, adanya permainan kasti dan rounders.
4.      Sifat-sifat, olahraga Softball merupakan kombinasi dari olahraga ketangkasan dan otak (pikiran), sehingga mempunyai pengaruh yang baik bagi si pemain.
5.      Peralatan, karena Softball adalah olahraga beregu, maka peralatan dapat disediakan bersama. Sehingga harga peralatan yang termasuk mahal dapat dimiliki, secara gotong-royong.

2.3 Peralatan Permainan Softball
Minimal peralatan yang dibutuhkan dalam sebuah pertandingan sofbol termasuk sebuah bola. Sofbol menggunakan bola berwarna putih atau kuning dengan benang grip berwarna merah, yang sebelumnya berwarna putih dengan grip putih. Sarung tangan (glove) dikenakan oleh seluruh pemain bertahan untuk menangkap bola, sementara first baseman dan catcher mengenakan mitt (glove mempunyai jari, sedangkan mitt tidak).Tongkat pemukul (bat) yang digunakan dalam pertandingan resmi adalah bat khusus yang diperuntukkan untuk sofbol. Ketentuan pemakaian dan kharakteristik bat yang boleh digunakan tertuang dalam peraturan Federasi Sofbol Internasional. Batter helmet dipakai untuk melindungi kepala seorang batter dari terjangan bola dan cidera, sementara pakaian pelindung (protective gear) untuk seorang penangkap bola (catcher), dan sepatu pool (cleats). Yang terakhir adalah uniform atau seragam. Tiap pemain menggunakan baju, celana, dan topi yang seragam atau berwarna dasar sama.Semakin tinggi tingkat pertandingannya, semakin ketat dalam peraturan seragamnya. Semua peralatan dan perlengkapan itu adalah wajib bagi setiap tim dalam melaksanakan pertandingan resmi.

2.4 Lapangan permainan softball
Lapangan sofbol berbentuk bujur sangkar. Dibagi menjadi daerah fair (fair territory) dan daerah foul (foul territory). Lebih jauh dalam daerah fair terbagi menjadi dua bagian, Infield, dan outfield.
Di dalam daerah infield terdapat 4 marka yang disebut base. Base diberi nomor berlawanan dengan arah jarum jam, dimulai dari base awal yang disebut home plate, diteruskan dengan base pertama, base kedua dan base ketiga. Base berbentuk bujur sangkar dengan sisi 38 cm (15 inci) yang dibuat sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah. Sudut dari keempat base membentuk bujur sangkar yang disebut diamond.


Jarak lintasan antar marka yang ditentukan
Lintasan Fast Pitch
Lintasan Slow Pitch
60 kaki (18,29 m)
60 kaki atau 65 kaki (19,81 m)

Jarak melempar (pitching) fast pitch yang ditentukan
Dewasa
Di bawah 18 tahun
Di bawah 15 tahun
Puteri
Putera
Puteri
Putera
Puteri
Putera
43 kaki (13,11 m)
46 kaki (14,02 m)
40 kaki (12,19 m) atau 35 kaki
46 kaki (14,02 m)
40 kaki (12,19 m) atau 35 kaki
46 kaki (14,02 m)
Jarak melempar (pitching) slow pitch yang ditentukan
Dewasa
Di bawah 18 tahun
Di bawah 15 tahun
Puteri
Putera
Puteri (univ)
Puteri
Putera
Puteri
Putera
50 kaki (14,02 m)
50 kaki (15,24 m)
50 kaki (15,24 m)
50 kaki (14,02 m)
46 kaki (14,02 m)
50 kaki (14,02 m)
46 kaki (14,02 m)

C. SEJARAH HIV/AIDS
   Virus HIV dikenal secara terpisah oleh para peneliti di Institut Pasteur Perancis pada tahun 1983 dan NIH yaitu sebuah institut kesehatan nasional di Amerika Serikat pada tahun 1984. Meskipun tim dari Institute Pasteur Perancis yang dipimpin oleh Dr. Luc Montagnie, yang pertama kali mengumumkan penemuan ini di awal tahun 1983 namun penghargaan untuk penemuan virus ini tetap diberikan kepada para peneliti baik yang berasal dari Perancis maupun Amerika. Peneliti Perancis memberi nama virus ini LAV atau lymphadenopathy associated virus. Tim dari Amerika yang dipimpin Dr. Robert Gallo menyebut virus ini HTLV-3 atau human T-cell lymphotropic virus type-3. Kemudian Komite Internasional untuk Taksonomi Virus memutuskan untuk menetapkan nama human immunodeficiency virus (HIV) sebagai nama yang dikenal sampai sekarang makapara peneliti tersebut juga sepakat untuk menggunakan istilah HIV. Sesuai dengan namanya, virus ini “memakan” imunitas tubuh.
Penyakit AIDS telah menjadi masalah internasional karena dalam waktu singkat terjadi peningkatan jumlah penderita dan melanda semakin banyak negara. Dikatakan pula bahwa epidemic yang terjadi tidak saja mengenal penyakit (AIDS), virus (HIV) tetapi juga reaksi/dampak negative berbagai bidang seperti kesehatan, social, ekonomi, politik, kebudayaan dan demografi. Hal ini merupakan tantangan yang harus diharapi baik oleh negara maju maupun negara berkembang.
3.2 Pengertian
1. Virus HIV
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS. HIV termasuk keluarga virus retro yaitu virus yang memasukan materi genetiknya ke dalam sel tuan rumah ketika melakukan cara infeksi dengan cara yang berbeda (retro), yaitu dari RNA menjadi DNA, yang kemudian menyatu dalam DNA sel tuan rumah, membentuk pro virus dan kemudian melakukan replikasi.
  Virus HIV ini dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia akibat terkena pilek biasa.

2. Penyakit AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.
Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.
Bahaya AIDS
Orang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.
Secara etiologi, HIV, yang dahulu disebut virus limfotrofik sel-T manusia tipe III (HTLV-III) atau virus limfadenopati (LAV), adalah suatu retrovirus manusia sitopatik dari famili lentivirus. Retrovirus mengubah asam ribonukleatnya (RNA) menjadi asam deoksiribonukleat (DNA) setelah masuk ke dalam sel pejamu. HIV-1 dan HIV-2 adalah lentivirus sitopatik, dengan HIV-1 menjadi penyebab utama AIDS di seluruh dunia.

3. Gejala Virus HIV/AIDS
Geajala penyakit HIV/AIDS  tidak selalu muncul ketika terinfeksi AIDS, beberapa orang menderita sakit mirip flu dalam waktu beberapa hari hingga beberapa minggu setelah terpapar virus. Mereka mengeluh deman sakit kepala, kelelahan dan kelenjar getah bening membesar di leher. Gejala HIV AIDS bias jadi salah satu/lebih dari ini semua biasanya hilang dalam  beberapa minggu . Perkembangan penyakit sangat bervariasi setiap orangnya. Kondisi ini dapat berlangsung dari beberapa bulan sampai lebih dari 10 tahun. Selama periode ini ,virus terus berkembang secara aktif  menginfeksi dan memebunuh sel-sel kekebalan tubuh . Sistem kekebalan memungkinkan kita untuk melawan bakteri, virus, dan peyebab infeksi lainnya.  Virus HIV menghancurkan sel-sel yang berfungsi sebagai “pejuang” infeksi primer, yang disebut sebagai CD4 + atau sel T4. Setelah system kekebalan melemah  gejala HIV/AIDS akan muncul. Gejala AIDS adalah tahap yang paling maju dalam infeksi HIV. Definisi AIDS termasuk semua orang yang terinfeksi HIV yang memeiliki kurang 200 CD4 + sel per mikroliter darah. Adapun tanda-tanda klinis penderita AIDS :
1.      Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
2.      Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
3.      Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan
4.      Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis
5.      Dimensia/HIV ensefalopati


BAB 3
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Karena berolah raga merupakan hal mutlak yang harus di lakukan setiap orang setiap harinya maka penulis berinisiatif menciptakan permainan yang selain dapat menyenagkan juga dapat sekalian mengeluarkan keringat sehingga dapat dikatakan berolah raga juga. Sehingga penulis menyampaikan permainan ini dengan nama “mengejar pita dengan satu kaki”













DAFTAR PUSTAKA :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar